Manfaat Pupuk Kalium (K2O) Untuk Tanaman


Unsur hara kalium (K) sebenarnya banyak terdapat dalam tanah, namun hanya sebagian kecil yang dapat diserap oleh tanaman yaitu yang larut dalam air atau yang dapat dipertukarkan (dalam koloid tanah). Koloid liat dan humus dapat melakukan pertukaran ion, yaitu pertukaran kation-kation yang terjerap dengan kation-kation yang terdapat bebas di dalam air tanah. Adapun urutan pertukaran dari yang paling sukar ke yang paling mudah adalah : H, Ba, Mg, K, NH4, dan Na.

Unsur kalium merupakan unsur hara yang tergolong memiliki tingkat mobilitas tinggi, selain N dan Na. Suatu unsur hara dapat dikatakan mobil jika ia dapat disalurkan lagi dalam bagian tumbuhan atau tanaman, jika pada suatu saat telah tersimpan dalam salah satu bagian tumbuhan dan pada bagian lain kekurangan unsur hara tersebut.

Unsur hara kalium mudah didapatkan pada produk pupuk buatan, antara lain KCL (Kalium Clorida), K2SO4 (Kalium Sulfat), dan KNO3 (Kalium Nitrat). Pada pupuk KCl mengandung 45% K2O dan Khlor, bersifat higroskopis dan reaksi agak asam. Kalium Sulfat (K2SO4) atau lebih dikenal dikalangan petani dengan nama pupuk ZK, memiliki kandungan 48-52% K2O. Sementara pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) mengandung 13% nitrogen dan K2O lebih rendah, yakni 44%. Pupuk KNO3 bereaksi netral, tidak asam maupun basa.

Unsur hara dari kalium (K2O) mampu mengatur kinerja stomata daun, yaitu untuk membantu proses fotosintesis (proses pembuatan makanan pada tumbuh-tumbuhan dengan manfaat sinar matahari, karbondioksida, dan air), proses transpirasi (proses penguapan air dari permukaan tanah), serta untuk melakukan pencegahan atas hilangnya air dari tanaman. Hal tersebut akan menjadikan tanaman lebih tahan terhadap resiko terjadinya stress dan kekeringan yang akhirnya menyebabkan tanaman mati sebelum dapat menghasilkan buah.

Pengaplikasian pupuk kalium akan sangat tepat pada saat tanaman sudah mulai memasuki masa berbunga. Hal ini akan dapat membantu meningkatkan aktivitas pembentukan hasil biji maupun buah pada tanaman. Sehingga dapat menghasilkan biji atau buah yang sempurna, serta dapat mengurangi resiko kerusakan saat hasil panen tersebut diangkut maupun pada masa penyimpanan.

Unsur hara kalium (K) memiliki beberapa fungsi antara lain ;

1. Berperan dalam pembentukan pati,
2. Mempengaruhi penyerapan unsur – unsur lainnya,
3. Mengatur pernapasan dan penguapan (pembukaan stomata)
4. Membantu proses fisiologis dan proses metabolik dalam sel,
5. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan,
6. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar,
7. Mengaktifkan enzim asetik thiokinase, pirivat kinase, glutamilsistein sinterase, formil tetrahidrofolatsintetase, suksinil CoA sintetase, induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, dan ATP ase.
8. Memacu translokasi karbohidrat dari daun kebagian tanaman lainnya,
9. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat,
10. Menguatkan batang,
11. Meningkatkan kualitas buah (misalnya menguatkan rasa)


 

Start typing and press Enter to search